De Javu



Kabut seputih susu mengambang, melayang-layang di atas ilalang yang basah oleh mebun pagi;

Angin gunung menghembus kencang, dinginnya mengoyak tulang belulang;
Tapi lebih dingin kamu kekasihku, bahkan kau mampu membekukan rasaku

Dan kini gumpalan awan tebal mulai berubah menjadi rintik gerimis yang amat kau sukai;
Membentuk bintik putih di rambut yang dulu sering kau belai, kekasih;

Ah, bukankah sekarang kau juga masih senang membelai rambutku meski beberapa sudah mulai memutih ini, kekasih?

Bukankah kasihmu tak pernah berubah? Ya, itu janjimu, dan aku tau kau bukanlah tipe pengingkar janji;

Mungkin karena aku yang terlalu asyik dengan duniaku ini manisku;
Sampai-sampai tak bisa kurasakan kasihmu yang luasnya tak bertepi itu;
Maafkan kasih, meski aku tau kau sudah muak dengan kata maaf.


Andong, 20 Jan. 2018


Komentar