sumber gambar: pixabay
Gelapnya semakin pekat, membutakan
Dinginnya kian membekukan, juga meremukkan
Pengap, menyesakkan.
Semakin dalam, semakin basah
Banjir oleh air mata orang-orang mati
Menangisi mereka yang masih berdiri di dunia yang angkuh.
Esok mungkin suaraku tak lagi kau dengar
Juga desah napas dan denyut nadi tak lagi dapat kau rasa
Sajak-sajakku tak lagi dapat kau baca
Dan namaku tak lagi kau ingat
Tak usah bersedih manisku,
Di sini bahkan aku sangat bahagia.
Suaraku akan menjelma menjadi suara-suara binatang malam yang akan menyapa sepimu
Desah napasku akan menjelma menjadi semilir angin malam yang membelai rambut hitammu
Namaku akan menjelma menjadi kenanganmu
Dan aku, aku akan menjelma menjadi rindu dan sunyimu yang tercermin dalam air matamu
Lalu sajakku? Dia akan berubah menjadi nyanyian-nyanyian kematian.
Condongcatur, 18 Juli 18.