AWALNYA saya kira hanya orang-orang paling beragama itu yang fanatisnya luar biasa. Tapi setelah saya coba keluar, ternyata hampir semua orang fanatik dengan lingkarannya, bukan hanya soal agama.
Misalnya adalah keberpihakan politik. Tidak perlu dijelaskanlah bagaimana fanatiknya para cebong dan kampret, kita sudah tahu semua. Contoh lain lagi adalah fanatisme para K-Popers sampah kepada para plastik idolanya. Mereka akan membela mati-matian idolanya tersebut seperti sedang membela nabi mereka. Padahal asal mereka tahu, pembelaan mereka tak punya andil apapun terhadap kesuksesan idola mereka itu. Serta masih ada fanatisme-fanatisme lain yang menggelikan.
Bahkan di dunia game, game lho ini, khususnya game online, ternyata ada juga orang-orang fanatis, seolah game yang mereka mainkan adalah agama yang dianutnya. Ya salam, game yg seharusnya bikin senang malah bikin tegang. Sekadar info saja ini ya, game online itu diciptakan bagi mereka yang tidak mampu menjadi juara di kehidupan nyata. Jangan sekali-sekali kalian hina, atau singgung sedikit saja mereka , misalnya dengan kalimat-kalimat.
"DOTA SAMPAHHH"
"ML: MAINAN BOCAH INGUSAN"
"PUBG KAFIRRR"
Dan sebagainya. Itu hanya contoh loh, nggak usah ketrigger njing.
Pada intinya begini, fenomena-fenomena itu menjelaskan pada kita akan bahayanya sebuah lingkaran. Seseorang yang sudah masuk dan terikat serta jatuh cinta pada lingkarannya, maka ia akan mati-matian membela lingkaran itu tanpa akal yang sehat. Itu mengapa saya enggan untuk masuk ke dalam lingkaran apa pun, kecuali sekadar nongkrong. Saya selalu menjaga jarak dengan lingkaran apapun.
Karena ketika kita sudah masuk ke dalam suatu lingkaran, maka yang akan kita dapatkan adalah pengekangan demi pengekangan atas nama aturan atau tata tertib.
Sebuah lingkaran juga akan mendekatkan kita pada kesyirikan. Seseorang yang fanatik akan menganggap apa yang ia bela seperti laiknya Tuhan.
Ia akan menuhankan capresnya, menuhankan partainya, menuhankan organisasinya, menuhankan game onlinenya, serta menuhankan agamanya.
Wonosari, 1 Feb. 2019
Sumber gambar: Pixabay
x
Sumber gambar: Pixabay
x
Komentar
Posting Komentar