Atau lebih tepatnya menumpahkan keluh kesah
Entahlah, aku tak tahu
Yang aku tahu sekarang, aku lelah: sangat lelah
Rembulan, aku sudah muak dengan perasaan ini
Aku sangat lelah menanggung rasa yang tak semestinya
Ya, ini semua salahku, kau betul Rembulan
Tuhan tak salah, pun waktu
Pengecut sekali menyalahkan waktu
Ini semua salahku: aku yang terlambat memadamkan api, hingga
api ini membakar semuanya
Semuanya, Rembulan, hangus, hancur, jadi abu, jadi debu
Aku tak pernah tahu apa yang akan terjadi esok
Yang jelas, aku sedang bersiap
Aku sedang bersiap jika lubang yang aku gali ini, nanti jadi
kuburanku sendiri
Rembulan, sepertinya waktuku sudah hampir tiba
Aku melihat, semuanya sudah di depan mata
Aku bisa melihat ujung jalanku dengan cahaya putih yang
teramat silau
Aku merasa lara ini hampir sirna
Rembulan, seorang pujangga pernah berkata
Berbahagialah mereka yang mati karena memperjuangkan
cintanya
Rembulan, terima kasih
Kau mengajariku bagaimana caranya mencintai malam [ ]
Yogya, 26 April 20
Yogya, 26 April 20
x
Komentar
Posting Komentar